Resensi Buku

Sejenak Bersama Kitab Muqoddimah Al Aajurrumiyyah

 

Sejenak Bersama Kitab Muqoddimah Al Aajurrumiyyah

 

Kitab ini adalah karya Imam Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Daud  AshShinhaji An-Nahwi yang dikenal dengan ibnu Aajurruum.  Al-Hamidi berkata dalam Syarah Alkafrowi ,” dikatakan ashshinhaji dengan kasroh shod nisbah kepada kabilah shinhaajah di Maroko” . Penulis wafat pada tahun 723H . (Hasyiyah alajurrumiyyah karya Abdurrahman bin Qasim)

Kitab ini adalah sebuah risalah singkat dalam ilmu bahasa arab, dan lebih spesifiknya dalam ilmu annahwu (Ilmu tentang kaidah-kaidah dalam bahasa arab). Kitab ini adalah risalah kecil yang paling terkenal yang membahas tentang ilmu nahwu khususnya bagi para pemula.

Mengenai penamaan kitab ini , Syaikh Shalih bin Muhammad Al-Asmari dalam Idhohul muqoddimatil aajurrumiyyah mengatakan, ” penulis tidak menamakan kitabnya dengan nama ini, akan tetapi dinamakan dengan nama yang dinisbatkan kepadanya maka dikatakan, “alaajurrumiyyah” atau “aljurumiyyah” (dari bab penisbatan). Dan mungkin dinamakan dengan “muqoddimah ibnu aajurrum” atau “muqoddimah alaajurrumiyyah

Dinamakan muqoddimah karena bentuk karangannya adalah muqoddimah (bentuk prosa) dan bukan bentuk syair. Selain tidak memberi nama kepada kitabnya, ibnu ajurrum juga tidak menyebutkan kapan dikarangnya.(idhohul muqoddimatil ajurrumiyyah)

Ibnu ajurrum menulis kitab ini sepanjang perjalananny ke Mekkah. (Syarhul ajurrumiyyah ibnul hajj).

Kitab ringkas nan padat ini mendapatkan perhatian besar dari para ulama sehingga banyak diantara mereka yang menjadikan kurikulum pengajarannya dan menulis  penjelasan serta komentar tentang kitab tersebut. Diantara mereka ada yang memberi penjelasan panjang lebar dan ada yang memberi penjelasan secara singkat.

Pengarang kitab ” Kasyfu AlDzunun” menyebutkan bahwa diperkirakan lebih dari 10 kitab yang menjadi nazham (bentuk syair),  penjelasan bentuk syarah dan komentar. Diantara yang menciptakan bait-bait nazham dari kitab ini adalah Abdussalam An-Nabrawi, Ibrahim Al-Riyahi, Ala addin Al-Alusi dan yang paling terkenal adalah kitab “Matnu Al-Durrah Al-Bahiyyah” karya Syarafuddin Yahya Al-‘Imrîthy. (Idhohul muqoddimatil ajurrumiyyah)

Diantara para ulama yang memberikan syarah, hasyiyah dan ta’liq (penjelasan dan komentar) kitab ini adalah:

  1. Attuhfatus saniyyah bi syarhil muqoddimatil ajurrumiyyah karya syaikh muhammad muhyiddin abdil hamid
  2. Almustaqil bil mafhumiyyah fi syarhi alfadh alaajurrumiyyah karya abu abdillah muhammad bin muhammad almaaliki
  3. addurrotun nahwiyah fi syarhil ajurrumiyyah karya muhammad bin ahmad bin ya’la alhusaini annahwi
  4. Aljawahirul mudhiyyah fi hilli alfadh alajurrumiyyah karya ahmad bin muhammad bin abdissalam
  5. Syarhus syaikh khalid alazhari alaa matnil ajurrumiyyah
  6. Syarhusy syaikh hasan alkafrowi asysyafii alazhari
  7. Hasyiyatul ajurrumiyyah karya abdurrahman bin qasim
  8. Iidhohul muqoddimatil ajurrumiyyah karya syaikh shalih bin muhammad alasmari
  9. Atta’liqotul jaliyyah alaa syarhil muqoddimah alajurrumiyyah karya syaikh muhammad bin shaleh alutsaimin

Apa saja isi kandungan dari kitab ringkas nan padat ini? Pertanyaan ini tentu muncul bagi mereka yang ingin mengetahui tentang isi dari sebuah kitab. Oleh karena itu saya akan menyebutkan pokok-pokok kandungan yang disebutkan oleh penulis dalam kitab beliau, diantaranya adalah berikut ini Setidakny ada 3 bagian utama yaitu

  • tentang kalam dan pembagiannya
  • tentang i’rob dan pembagiannya
  • pembahasan yang berhubungan dengan isim dan fi’il.

(Syarhul muqoddimatil ajurrumiyyah karya syaikh khalid bin abdillah alanshori)

Imam Suyuthy dalam Bughyat Al-Wuat menyebutkan bahwa Ibnu Ajurrum berkiblat pada ulama Kufah dalam karangan nahwunya. Hal ini dibuktikan dalam pembahasan asma’ al-khamsah yang merupakan pendapat ulama Kufah, sedang ulama Bashrah menambahkannya menjadi asma’ al-sittah. Hal lain yang mengindikasikan ke-Kufah-annya adalah dengan memasukan “kaifama” dalam jawazim, adalah hal yang ditentang oleh ulama Bashrah. ( Iidhohul muqoddimatil ajurrumiyyah)

Terakhir, kitab ini sangat baik untuk dikaji dan dipelajari khususnya bagi para pemula. Cocok untuk dihafalkan sebagai pengikat kaidah-kaidah dalam ilmu nahwu agar tidak lupa. Semoga Allah karuniakan pada kita ilmu yang bermanfaat.

Leave a Reply