Cerita Inspirasi

Impian Ayah yang Saleh Terwujud: Sebuah Kisah tentang Cita-cita, Doa, dan Taufiq Allah

Impian Ayah yang Saleh Terwujud: Sebuah Kisah tentang Cita-cita, Doa, dan Taufiq Allah

oleh Mohammad Affan Basyaib, B.Ed., M.Ed
(Mahasiswa S3 King Saud University)

Seorang ayah yang saleh seringkali memiliki impian besar untuk anak-anaknya. Impian ini tidak hanya terbatas pada hal-hal duniawi, tetapi juga mencakup harapan agar anak-anaknya bisa mengabdikan diri untuk agama dan memperoleh kedudukan yang mulia di sisi Allah. Kisah berikut ini adalah salah satu contoh nyata bagaimana cita-cita seorang ayah yang ikhlas, disertai dengan doa yang tulus, dapat terwujud meskipun ia telah tiada, menunjukkan betapa pentingnya menggantungkan segala harapan kepada Allah Azza wa Jalla.

Sekitar 11 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2013, dalam sebuah cuitan di Twitter (sekarang X), Syaikh Khalid Asy-Syamsan menuliskan sebuah harapan mulia untuk anak sulungnya, Al-Walid:

الوليد أكبر الأبناء وفقه الله أسأل الله أن نراه قريبا إماما وخطيبا بمسجد رسول الله صلى الله عليه
Artinya: “Al-Walid adalah anak sulung, semoga Allah memberinya taufiq, dan saya memohon kepada Allah agar kita bisa melihatnya dalam waktu dekat sebagai imam dan khatib di masjid Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.”

Cuitan ini ditulis pada tanggal 4/8/2013. Harapan yang begitu mulia ini mencerminkan betapa besar keinginan sang ayah agar anaknya menjadi seseorang yang berkontribusi dalam menyebarkan agama Allah, bahkan di tempat yang penuh berkah, Masjid Nabawi.

Namun, takdir Allah berkehendak lain. Syaikh Khalid Asy-Syamsan rahimahullah wafat sekitar 4 tahun setelah menuliskan harapan tersebut, tepatnya pada tahun 2017. Pada tahun yang sama, sang anak, Al-Walid, meraih gelar doktor dari Universitas Islam Madinah, menandakan langkah besar dalam perjalanannya menuju harapan ayahnya.

Tujuh tahun kemudian, tepatnya pada tahun ini, 2024, impian dan cita-cita sang ayah terwujud, bahkan lebih dari yang diharapkannya. Al-Walid Asy-Syamsan tidak hanya menjadi imam dan khatib di Masjid Nabawi, tetapi Allah Azza wa Jalla memberinya kemuliaan lebih besar dengan mengangkatnya menjadi imam dan khatib di Masjidil Haram, sebuah kedudukan yang sangat agung di tengah umat Islam.

Pelajaran dari Kisah Ini:

Kisah ini memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi setiap orang tua dan keluarga muslim. Pertama, bercita-citalah yang tinggi untuk anak-anak kita, tidak hanya untuk urusan dunia, tetapi juga urusan akhirat. Harapan Syaikh Khalid Asy-Syamsan bukanlah semata-mata untuk kesuksesan anaknya di dunia, tetapi juga agar ia bisa menjadi pelayan agama Allah, membawa cahaya Islam kepada umat.

Kedua, gantungkanlah harapan dan doa kita hanya kepada Allah Azza wa Jalla. Allah lah yang Maha Kuasa mengabulkan segala doa, meskipun mungkin tidak di masa hidup kita. Sebagaimana kisah ini menunjukkan, Syaikh Khalid Asy-Syamsan tidak sempat menyaksikan cita-citanya terwujud semasa hidupnya, namun Allah yang Maha Pemurah mewujudkannya dengan cara yang lebih baik dari yang diharapkannya.

الوليد أكبر الأبناء وفقه الله أسأل الله أن نراه قريبا إماما وخطيبا بمسجد رسول الله صلى الله عليه
Artinya: “Al-Walid adalah anak sulung, semoga Allah memberinya taufiq, dan saya memohon kepada Allah agar kita bisa melihatnya dalam waktu dekat sebagai imam dan khatib di masjid Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.”

Pesan penting dari kisah ini adalah agar kita tidak pernah berhenti berdoa dan berharap kepada Allah. Meskipun doa kita mungkin tidak terkabul dalam waktu dekat atau tidak pada masa hidup kita, yakinlah bahwa Allah Azza wa Jalla akan mengabulkan doa yang tulus dengan cara yang lebih baik dari apa yang kita pinta. Sebagai orang tua, kita harus selalu berdoa untuk kebaikan dunia dan akhirat bagi anak-anak kita, serta mengajarkan mereka untuk senantiasa bertawakkal kepada Allah dalam segala hal.

Setiap orang tua hendaknya menggantungkan cita-citanya pada kebaikan anak-anak mereka di dunia dan akhirat, serta selalu memohon taufiq dan hidayah dari Allah. Kisah Syaikh Khalid Asy-Syamsan dan putranya, Syaikh Dr. Al-Walid Asy-Syamsan, adalah salah satu bukti nyata bahwa Allah Azza wa Jalla selalu mendengar doa hamba-Nya dan memberikan yang terbaik bagi mereka yang bersabar dan bertawakkal kepada-Nya.

Akhirnya, kisah ini juga mengajarkan kita untuk selalu yakin dan percaya kepada rahmat Allah yang luas. Cita-cita dan doa yang tulus akan selalu mendapat tempat di sisi Allah. Dan ketika kita meletakkan harapan dan doa terbaik hanya kepada Allah, Dia akan memberikan yang terbaik, bahkan lebih dari yang kita minta.

Leave a Reply