Tadabbur Al-Quran

Tadabbur Surat Annisa’ Ayat 36- Syaikh Abdullah Aljuhany

Pada malam ke-6 Ramadhan tahun 1445H, saat Syaikh Prof. Dr. Abdullah Al-Juhany, salah seorang imam Masjidil Haram, memimpin shalat tarawih, beliau membacakan beberapa ayat dari Surat An-Nisa’. Ketika beliau sampai pada ayat ke-36, yang berisi perintah untuk beribadah kepada Allah semata, Syaikh membaca “وَاعْبُدُوا الله” yang berarti “beribadahlah hanya kepada Allah,” dan kemudian berhenti sejenak (waqf). Setelah itu, beliau melanjutkan (ibtida’) dengan potongan selanjutnya “وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا” yang berarti “dan jangan mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun.”

Dalam kejadian ini terdapat beberapa pelajaran penting yang dapat diambil. Pertama, Syaikh mengajak para jamaah yang mendengarkan bacaannya untuk merenungkan perintah Allah kepada hamba-hamba-Nya agar beribadah hanya kepada Allah. Oleh karena itu, Syaikh sengaja berhenti sejenak pada potongan ayat tersebut sebagai bentuk perhatian dan untuk menunjukkan urgensi dari perintah tersebut. Hal ini mengingatkan kita bahwa perintah beribadah hanya kepada Allah adalah tujuan utama penciptaan manusia.

Kedua, dengan berhenti sejenak, Syaikh ingin menekankan pemisahan antara perintah dan larangan, meskipun keduanya berhubungan dengan topik yang sama, yaitu mengesakan Allah. Ini menunjukkan pentingnya memahami dan memperhatikan nuansa dalam teks Al-Quran.

Ketiga, Syaikh ingin mengingatkan khususnya kepada para qurro’ (ahli Al-Quran) dan para imam shalat akan pentingnya mempelajari ilmu waqf wal ibtida’ (aturan berhenti dan memulai dalam membaca Al-Quran). Hal ini karena ilmu tersebut tidak terlepas dari pemahaman isi Al-Quran itu sendiri. Mengetahui kapan harus berhenti dan memulai sangat penting agar tidak merusak makna ayat tersebut.

Dengan tindakan ini, Syaikh ingin menyampaikan pesan dengan cara yang lebih menarik dan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para jamaah.

Leave a Reply